Menurut cerita rakyat, nama Tembalang berasal dari kata tambal ilang yang berarti "tambal dan hilang". Nama ini diberikan oleh Ki Ageng Pandan Arang
ketika mengadakan inspeksi ke daerah ini. Konon pada saat mengadakan
inspeksi di daerah ini, Kia Ageng bertemu dengan penduduk yang hendak
menambal mata air
yang terus menerus membeludak di wilayah ini, sehingga mereka mengadu
kepad Ki Ageng. Setelah shalat 2 raka'at, Ki Ageng dan para pengikutnya
meninggalkan daerah ini, dan mata air yang membeludak itu akhirnya
lenyap, dan kini hanya tersisa 1 mata air kecil di daerah ini yang
bernama Tuk Songo.